BANYUMAS - Malam pertama berlangsungna acara masa kesetiaan anggota (Makesta) 2023, Pimpinan Ranting IPNU - IPPNU Pangebatan Karanglewas Banyumas gandeng StiKes Bina Cipta Husada Purwokerto Prodi S1 Farmasi. Untuk membantu memberikan sosialisasi bahaya narkoba dan kesetaraan gender kepada peserta Makesta IPNU-IPPNU Pangebatan, bertempat di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif NU 1 Pangebatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (18/02/2023) malam.
Kegiatan diawali perkenalan tim StiKes Bina Cipta Husada Purwokerto dari Prodi S1 Farmasi Tri Ayu Rahmadhani dan Elma Yulia kepada IPNU IPPNU. Kemudian penyampaian materi penyuluh NAPZA narkoba dan kesetaraan gender kepada peserta makesta.
Tri Ayu menjelaskan, tingginya kasus narkoba di kalangan pelajar, jadi perhatian banyak pihak, keprihatian orang tua, juga Lembaga Anti Narkoba IPNU - IPPNU, termasuk kesedihan StiKes Bina Cipta Husada Purwokerto.
Baca juga:
Atasi Antrean, Pertamina Siapkan SPBU Mobile
|
"Adanya kegiatan ini, pengurus dan anggota IPNU-IPPNU akan bertambah banyak wawasan ilmu. Sebagai bekal diri tentang kesetaraan gender, bahayanya dari penyalahgunaan narkoba bagi pelajar, " jelasnya.
Tri Ayu menambahkan, makesta jadi momen penting IPNU-IPPNU dengan tambahan wawasan, dan informasi aktual perihal P4GN "Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan peredaran Gelap Narkoba" dan Kesetaraan Gender.
"NAPZA (Narkotika, Psikottopika dan, Zat Aktif), Narkotika merupakan zat/obat yang berasal dari tanaman, dapat menyebabkan kesenangan dan ketergantungan, ciri-cirinya, linglung, pikun, mata merah, muka layu. Narkotika dibagi menjadi 3 golongan, Ganja, Betamodol, Kodein Zat adiktif merupakan bahan yang menyebabkan adiksi, ditandai dengan perubahan perilaku. Dampak Sakau (kondisi ketergantungan narkoba), " tandasnya.
Ketua PR IPPNU Pangebatan Wiwit Fitriani menyampaikan, IPNU IPPNU agar bisa ikut menekan kasus kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba di pangebatan khususnya dan Banyumas umumnya.
"Ke depan, kita berharap PR IPNU-IPPNU, dapat melaksanakan kegiatan serupa dan berkesinambungan, untuk kontribusi di dunia pelajar. Dapat mempermudah dalam melakukan dakwah terkait IPNU IPPNU disetiap kesempatan, " ungkapnya.
Narasumber kesetaraan gender Elma Yulia menyampaikan, pemaparan tentang kesetaraan gender. Hal ini membuat semua peserta antusias, setelah mendengarkan apa yang disampaikannya.
"Sebenarnya kesetaran gender sudah ada sejak dulu, tetapi tanpa disadari banyak perempuan memainkan peran ganda (double role). Perempuan menjalankan dua peran sekaligus, sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir. Dengan kesibukan yang padat hal tersebut mempengaruhi emosi terhadap anak. Kejadian seperti ini yang selalu dirugikan adalah perempuan, " jelas Elma Yulia.
Diketahui acara malam dihadiri 98 peserta, berjalan lancar dan nampak antusias peserta makesta mengikuti paparan setiap materi. Tercermin 3 perwakilan peserta, Destriani Rahmaningsih bertanya. Semua dijawab dengan diberikan penjelasan singkat dan contoh oleh pemateri.
(Djarmanto-YF2DOI)